Bernyanyilahbagi Tuhan (Why.4:8-11, Khotbah Epistel Minggu Kantate) 4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan
DalamKristen, pernikahan dianggap sebagai suatu upacara yang kudus yang asalnya dari Tuhan dan telah tertulis dalam 20 ayat alkitab tentang pernikahan kristen. Pernikahan tidak hanya sekedar mengucapkan janji pernikahan Kristen. Pernikahan orang Kristen adalah pernikahan yang kudus. Setiap orang Kristen harus menggumulkan pasangan
Tatacara penyembahan dalam sejarah Gereja dimulai dengan cara hidup jemaat mula-mula. Kisah Para rasul 2:41-47 melaporkan bahwa jemaat mula-mula bertekun dalam doa, pengajaran dan persekutuan yang disertai dengan perjamua n kasih. Penyembahan juga diwujudkan melalui pengorbanan di mana jemaat bersedia menjual harta milik mereka untuk
Sekalilagi, bukti Alkitab menunjukkan bahwa kemanusiaan itu dimulai pada waktu pembuahan, bukan pada waktu kelahiran. Kita melihat rancangan yang serupa bagi hidup seorang nabi Yeremia yang belum lahir: "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Lori Official Writer Bulan depan, kita akan kembali merayakan Paskah, yang tepatnya jatuh pada 17 April 2022 nanti. Di masa-masa prapaskah ini Anda sudah mempersiapkan apa saja sih untuk menyambung Paskah tahun ini? Bagi saudara-saudari kita yang Katolik, Paskah biasanya dipersiapkan selama 40 hari. Mereka pun mengawalinya dengan Rabu Abu, lalu diikuti dengan puasa selama 40 hari dan misa setiap harinya. Sementara untuk umat Kristen Protestan, Paskah biasanya baru akan mulai disambut sejak Kamis Putih, Jumat Agung dan berakhir di hari puncak perayaannya di hari kebangkitan Yesus. Perayaan Paskah orang Kristen saat ini memang lebih fokus kepada peringatan kematian dan kebangkitan Yesus saja. Berbeda dengan perayaan Paskah yang diadakan di Israel, tempat asal Yesus sendiri loh. Sejarah Paskah Kalau kita teliti lagi dari sejarahnya ya, Paskah sebenarnya sudah ada sejak jaman Musa. Nah, bagi orang Yahudi sendiri Paskah adalah hari raya yang paling suci. Kenapa? Karena di momen Paskah Ibrani Pesach lah mereka memperingati kisah keluarnya bangsa Israel dari Mesir ditulis dalam kitab Keluaran, Bilangan dan Ulangan. Di sana dituliskan bagaimana Musa membawa keluar umat Allah menuju padang gurun dan melakukan perjalanan selama 40 tahun menuju tanah perjanjian Allah yaitu Kanaan tanah Israel. Waktu perayaan Paskah tiba, orang-orang Yahudi akan menggelar sebuah festival selama seminggu dan diisi dengan ritual-ritual penting, termasuk menyajikan makanan Paskah tradisional yang disebut dengan Seder, kemudian membersihkan rumah dari segala macam produk makanan beragi, lalu mengumandangkan kisah tentang pembebasan bangsa Israel. Baca Juga FaktaAlkitab 10 Hari-hari Raya yang Ditulis Dalam Alkitab 1/2 FaktaAlkitab 10 Hari-hari Raya yang Ditulis Dalam Alkitab 2/2 Tradisi Paskah Kalau dalam Kristen atau Katolik, perayaan Paskah sendiri dilakukan untuk tujuan memperingati kematian Yesus. Dan momen ini menjadi penting setelah Natal karena Paskah mengingatkan kita kembali tentang karya penebusan Yesus di kayu salib. Tak ada hal yang terlalu tradisi saat perayaan ini, selain memperingatinya dengan jalan salib, berpuasa dan berdoa. Berbeda dengan orang Yahudi, yang ternyata memperingati Paskah berdasarkan tradisi yang mereka anut sejak jaman Musa. Beberapa ritual yang mereka persiapkan untuk menyambut Paskah adalah 1. Pembersihan makanan beragi dari dalam rumah Salah satu ritual paling penting bagi orang Yahudi saat menyambut Paskah adalah mengeluarkan semua produk makanan yang beragi atau disebut Chametz dari rumah mereka sebelum liburan dimulai. Mereka juga akan puasa memakan makanan beragi selama Paskah. Jadi selama bulan Paskah ini, orang Yahudi akan menjaul Chametz mereka ke orang-orang non-Yahudi. Mereka akan kembali mengkonsumsinya ketika Paskah sudah berakhir. 2. Hanya memakan roti Matzah matzo Untuk mengganti roti beragi, mereka pun memilih roti tak beragi yang disebut matzo. Roti ini juga punya sejarah tersendiri. Menurut cerita, jenis roti inilah yang mereka bawa sebagai bekal ketika keluar dari Mesir. Roti ini dibuat dengan air dan tepung khusus saja. Tepung dan air diremas, digulung, dilubangi dan dipanggang dalam waktu 18 menit. 3. Ritual makan sembari mendengar kisah tokoh Yahudi Ritual ini disebut dengan Seder Plate. Biasanya keluarga-keluarga Yahudi akan makan bersama di malam pertama Paskah. Selama maka, mereka akan mendengar cerita tokoh-tokoh Yahudi seperti Abraham, Ishak, dan Yakub lalu diakhiri dengan kisah penyelamatan mereka dari Mesir oleh bapa leluhurnya Musa. Bagian terpenting dari makan bersama ini adalah pembacaan kisah tokoh Yahudi, meminum anggur dan memecah-mecahkan roti matzo matzah dan membagi-baginya kepada anggota keluarga. Baca Juga Bersiap Sambut Paskah dengan 5R! Bagaimana Malaikat Melihat Paskah? 4. Menyediakan piring khusus atau Seder Plate Bagian penting lainnya dalam Paskah Yahudi adalah menyediakan piring makan khusus. Sementara menu-menu makanannya akan disusun sedemikian rupa sesuai dengan tempatnya. Hidangan yang tersedia terdiri dari roti matzo, ramuan pahit, tulang rusuk domba, campuran buah, kacang dan anggur. Sedang menu khusus lainnya adalah matzo kugel sejenis puding yang terbuat dari roti matzo dan apel, roti ikan rebus gefilte, sup ayam dengan roti matzo bola-bola. Selain ritual-ritual di atas, orang Yahudi juga punya permainan unik di hari Paskah, mirip seperti mencari telur Paskah loh. Biasanya orang Yahudi melakukan permainan afikomen yaitu permainan mencari roti matzo yang disembunyikan di suatu tempat di malam sebelumnya. Biasanya, permainan ini diperuntukkan bagi anak-anak. Mereka yang berhasil menemukan potongan matzo pun akan diberikan hadiah berupa uang. Sumber Berbagai Sumber/ Halaman 1
– Agama Katolik masuk dan berkembang di Nusantara pada periode kolonialisme dan imperialisme bangsa-bangsa Eropa. Penyebaran agama Katolik pertama kali dilakukan oleh bangsa Portugis, yang datang dengan tujuan mencari dalam melakukan penjelajahan, bangsa Portugis memang mengusung misi 3G, yaitu gold kekayaan, glory kejayaan, dan gospel agama. Baca juga Dampak Portugis di Malaka dan Maluku Kedatangan bangsa Portugis Pada abad ke-16 masehi, ajaran Kristen mulai memasuki wilayah Nusantara. Ketika itu, agama Islam sedang mengalami perkembangan pesat di Indonesia. Bangsa pertama yang membawa masuk ajaran Kristen Katolik ke Nusantara adalah Portugis, yang tengah melakukan penjelajahan dengan tujuan mencari satu tempat yang menjadi tujuan pelayaran Portugis ialah Kepualuan Maluku, yang menjadi pusat rempah-rempah. Ketika Portugis sampai di Maluku, kehadiran mereka disambut dengan baik oleh Kesultanan Ternate. Bahkan, Portugis juga diizinkan membangun benteng yang berfungsi sebagai pangkalan militer, pedagang, dan pusat agama di wilayah Ternate yang ada di Maluku Utara. Misi yang digunakan bangsa Portugis ketika melakukan pelayaran ialah misi Jesuit, sehingga di tempat yang didatangi dan ditempati, mereka akan melakukan pengabaran Injil. Mereka menganggap pengabaran Injil sebagai penyebaran pesan suci yang perlu dilaksanakan. Baca juga Latar Belakang Perlawanan Maluku terhadap Portugis
Puji Astuti Official Writer Musik bukan hanya sebagai sarana hiburan atau relaksasi bagi jiwa dan pikiran, namun juga sudah selama ribuan tahun digunakan dalam peribadatan keagamaan, termasuk dalam agama Yahudi dan Kristen sebagaimana tertulis dalam Alkitab. Baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, musik merupakan bagian penting dalam penyembahan kepada Tuhan, walau tidak banyak catatan tentang hal itu pada perjalanan gereja mula-mula. Ada berapa jenis instrumen musik yang tercatat dalam Alkitab? Ada tiga kategori alat musik yang ada dalam Alkitab yaitu 1. Alat musik dawai atau menggunakan senar Alat musik dawai atau senar penggunaannya ada yang dipetik ada juga yang digesek. Salah satunya adalah kinor atau kecapi, alat musik ini biasanya dipetik. Daud adalah salah seorang tokoh Alkitab yang alat musik favoritnya adalah kecapi ini. "Biasanya dibuat dari kayu saru," demikian ungkap Bambang Kristanto Sitompul, Kabid Museum Lembaga Alkitab Indonesia. "Kalau Solomo itu, kecapinya -red dibuat dari kayu cendana." Selain kecapi, ada juga lyre, sebuah harpa berbentu U yang dimainkan dengan dipetik. Dan yang terakhir adalah Gambus, sebuah alat musik dengan 12 dawai yang dimainkan dengan cara digesek seperti biola, tapi juga bisa dengan dipetik. 2. Alat musik tiup atau menggunakan angin Untuk alat musik tiup ada beberapa jenis, pertama ada sofar atau sangkakala yang terbuat dari tanduk binatang, seperti tanduk rusa atau sapi Untuk cari tahu tentang Sofar lebih lengkap bisa dilihat DI SINI ; lalu ada seruling dan mishmar atau seruling Mesir; dan terakhir adalah terompet atau nafiri yang terbuat dari perak. 3. Alat musik perkusi yang ditabuh atau dipukul Alat musik perkusi di sini ada beberapa macam, ada yang digoyang, ditabuh juga diadu. Sebagai contoh adalah Sistrum, alat musik ini bentuknya mirip kecrekan yang suka dipakai oleh pengamen-pengamen saat ini. Alat musik ini menurut penelitian muncul pertama kali di Mesir, dan biasanya rangkanya terbuat dari besi atau kayu dan ada kawat di tengah dimana ada bulatan-bulatan tipis seperti koin, yang dimainkan dengan cara digoyangkan. Baca Juga Alat Musik Yang Buruk Vs Alunan Musik Yang Merdu Lalu selanjutnya ada Tamborin, bunyinya mirip dengan kecrekan, namun bisa dimainkan dengan ditabuh atau digoyangkan. Ada tiga jenis Tamborin, yaitu berbentuk bulat, ada juga yang berbentuk bintang Daud dan juga ada yang berbentuk ikan. Perkusi lainnya adalah tambur, bentuknya seperti gendang dan dimainkan dengan cara dipukul dengan tangan ataupun menggunakan alat pukul kayu, yang serupa itu namun bentuknya lebih tipis adalah rebana Keluara 1520. Kemudian ada sebuah alat musik lainnya yaitu Ceracap. Ternyata ceracap ini adalah dua buah simbal kecil yang untuk memainkannya diikatkan di jari dan dibenturkan, maka akan keluar suara yang berdenting Mazmur 1505. Pengguna Alat Musik Dalam Alkitab Dalam Alkitab, dimana budaya patriarki sangat kental, penggunaan alat musik tidak bisa sembarangan. Ada beberapa alat musik yang memang dikhususkan hanya boleh dimainkan atau dibunyikan oleh laki-laki dalam sebuah ibadah, contohnya sofar. Sedangkan untuk perempuan,contoh yang tercatat di Alkitab adalah Mariam saudara Harun yang memainkan rebana dan menari-nari. Selain itu dalam Perjanjian Lama dan agama Yahudi, para imam hanya boleh dijabat oleh anak-anak lelaki orang Lewi atau keturunan Harun. Musik Dalam Pelayanan Musik dan pujian identik dengan hadirat Tuhan, itulah mengapa Daud saat bermain kecapi bisa membuat roh jahat yang menghinggapi Saul pergi. Di dalam Sorga sendiri, Alkitab menggambarkan penuh dengan suara puji-pujian bagi Tuhan. Di dalam Kitab Wahyu kita akan menemukan ayat-ayat dimana ada penyembahan, nyanyian dan suara terompet dan sangkakala. Musik bisa menjadi media bagi umat Tuhan untuk mendekatkan diri kepada penciptanya. Namun bukan alat musiknya yang membuka pintu kepada hadirat Tuhan itu sendiri, tetapi kuncinya terletak pada hati dan kehidupan pemain musik. Untuk itu pada jaman Perjanjian Lama para imam harus menguduskan dirinya untuk melayani dalam bait Allah. Demikian juga dengan saat ini, dalam keKristenan, hati dan hidup yang kudus dari pemain musik akan menjadi kunci penentu bagaimana musiknya berdampak saat ia melayani umat Tuhan. Baca Juga Alat Musik dan Alunannya Kamu bisa menonton video tentang Fakta Alkitab lainnya di YouTube JC Channel DI SINI. Atau klik pada gambar di atas untuk menonton Fakta Alkitab Tentang Alat Musik ini. Sumber JC Channel Halaman 1
Claudia Jessica Official Writer Pada artikel sebelumnya kita telah membahas sejarah terbentuknya Alkitab yang merupakan firman dari Allah. Kamu bisa baca di FaktaAlkitab Sejarah Alkitab, Firman Allah yang Hidup Perlu ribuan tahun untuk menghasilkan Alkitab yang ditulis dengan latar belakang yang berbeda-beda. Apakah isi Alkitab bertentangan satu dengan yang lain? Siapa yang Alkitab ceritakan di setiap isinya? Perjanjian Lama, dengan Bahasa Ibrani Sebelum ditulis, kisah–kisah tentang Allah dan hubungannya dengan manusia dikisahkan turun temurun secara lisan. Setelah manusia mengenal tulisan sekitar tahun 1800 SM, maka kisah–kisah lisan tadi mulai dituangkan dalam tulisan. Tulisan paling tua dalam Alkitab Ibrani, mungkin berasal dari tahun 1400 SM – 1300 SM. Kitab Kejadian diduga ditulis pada tahun 1400 SM pada jaman Musa. Meski ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa kitab Kejadian ditulis ulang jauh setelah Musa meninggal. Sementara kitab yang paling muda dalam Alkitab Ibrani Perjanjian Lama ditulis sekitar abad kedua SM, seperti kitab Daniel. Kita dapat perhatikan bahwa rentang waktu penulisan keseluruhaan Perjanjian Lama membutuhkan waktu tidak kurang dari 1000 tahun, yang ditulis menggunakan Bahasa Ibrani. Semua kitab dalam Perjanjian Lama ditulis sebelum kelahiran Yesus, yang mana 97% isinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan sisanya dalam bahasa Aram, seperti beberapa bagian dalam Kitab Daniel dan Kitab Ezra. Septuaginta Awalnya, Kitab-kitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Atas permintaan Raja Ptolomeus II dari Alexandria, Mesir dan juga karena perkembangan komunitas Yahudi di luar Palestina, maka pada abad ketiga SM, para sarjana Yahudi di kota Aleksandria, menerjemahkan Alkitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani, yang memang pada saat itu merupakan bahasa yang dipakai oleh orang Yahudi yang hidup di sekitar wilayah Laut Tengah. Alkitab terjemahan ini dikenal sebagai Septuaginta, biasanya disingkat dengan LXX yang berarti tujuh puluh. Diceritakan ada 72 sarjana Yahudi yang menerjemahkan Alkitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani. Septuaginta ini lalu dipakai oleh orang Yahudi yang tersebar di seluruh wilayah kekuasaan Romawi. BACA JUGA Fakta Alkitab Sejarah Alkitab – Perusakan Rumah Ibadah di Zaman Alkitab Perjanjian Baru, dengan Bahasa Yunani Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab. Yesus dan para murid adalah orang Yahudi yang menggunakan bahasa Aram dan memakai Alkitab Ibrani. Rasul Paulus dan jemaat Kristen mula–mula menggunakan bahasa Yunani. Kedua puluh tujuh kitab yang sekarang ada dalam Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani yang merupakan bahasa resmi kekaisaran Romawi saat itu. Kitab I Tesalonika adalah kitab paling tua dalam Perjanjian Baru, yang diperkirakan ditulis pada tahun 50 M oleh Rasul Paulus. Sementara kitab-kitab Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes ditulis antara tahun 60 M sampai dengan tahun 100 M. Bahasa Aram di zaman Yesus BACA HALAMAN SELANJUTNYA ->Bahasa Aram di zaman Yesus Pada zaman Yesus, orang-orang Yahudi di Palestina umumnya berbicara dengan bahasa Aram, sedangkan bahasa Ibrani hanya digunakan oleh kalangan khusus dan untuk kepentingan ibadat. Sedangkan bahasa Yunani merupakan bahasa yang umum dipergunakan di wilayah Mediterania. Maka tak mengherankan bahwa Alkitab yang dipergunakan oleh para penulis kitab-kitab Perjanjian Baru adalah Alkitab terjemahan dalam Bahasa Yunani. Semua kitab-kitab Perjanjian Baru ditulis sejak awal dalam bahasa Yunani. Karena itu, Kanon Kitab Suci Septuaginta-lah yang dipakai Gereja Katolik sebagai Kanon Perjanjian Lama. Kanon Alkitab Alkitab yang kita kenal saat ini, pada awalnya merupakan tulisan-tulisan yang terpisah-pisah berdasarkan rentang waktu dan jaman penulisannya. Alkitab bertumbuh sebagai bagian dari proses seleksi yang disebut kanonisasi, berasal dari kata “kanon”. Kata kanon secara harfiah memiliki arti gelagah atau buluh. Dalam dunia kuno, gelagah digunakan sebagai tongkat pengukur atau kayu penggaris untuk membuat garis yang lurus. Kanon Alkitab maksudnya adalah peraturan, standar, ukuran yang dipakai untuk menentukan kitab-kitab yang diakui diilhamkan oleh Allah sendiri. Pada tahun 367, Uskup Athanasius dari Aleksandria memberikan arti teologis pada istilah kanon. Kata ini dipakai untuk menunjuk kepada Alkitab. Oleh karena itu, kanon didefinisikan sebagai daftar naskah kitab-kitab dalam Alkitab berjumlah 66 kitab yang telah memenuhi standar peraturan-peraturan tertentu yang diterima oleh gereja Tuhan sebagai kitab-kitab Kanonik, yang diakui telah diinspirasikan oleh Allah serta memiliki otoritas penuh dan mutlak terhadap iman Kristen. Dalam Kanonisasi Alkitab akan dibagi menjadi dua bagian yakni kanonisasi Tanakh Alkitab Perjanjian Lama dan Kanonisasi Perjanjian Baru. BACA JUGA Fakta Alkitab Mengungkap Sejarah Penerjemahan Alkitab Bahasa Indonesia Dari Jaman Belanda Kanon Alkitab Perjanjian Lama Perdebatan mengenai kanon Perjanjian Lama sangat sedikit dibandingkan dengan Perjanjian Baru. Orang-percaya yang berbahasa Ibrani mengenali utusan-utusan Allah, dan menerima tulisan-tulisan mereka sebagai diilhamkan oleh Tuhan. Ada beberapa hal yang bisa dijadikan rujukan landasan pengkanonan Perjanjian Lama, yaitu - Kanon dikaitkan dengan nubuat - Kanon dikaitkan dengan perjanjian covenant - Kanon Perjanjian Lama dipastikan melewati rujukan-rujukan Perjanjian Baru terhadapnya - Kitab dalam kanon Perjanjian Lama harus ditulis dalam bahasa Ibrani, pengecualian untuk kitab-kitab dalam Aramaik seperti Daniel pasal 2-7, dan beberapa bagian dalam kitab Ezra Ezra 48–618; 712–26. - Kemudian tulisan itu harus disahkan dengan penggunaan di kalangan komunitas Yahudi, contoh Kitab Ester dengan hari raya Purim yang memungkinkannya dimasukkan dalam kanon. Di samping itu, tulisan itu harus mengandung salah satu tema besar dalam Yudaisme, seperti pemilihan, atau perjanjian, dan harus ditulis sebelum zaman nabi Ezra, karena dipercayai bahwa wahyu Tuhan sudah berhenti sejak saat itu. Kanon Alkitab Perjanjian Baru BACA HALAMAN SELANJUTNYA ->Kanon Alkitab Perjanjian Baru Kanonisasi Perjanjian Baru dimulai oleh bapa-bapa gereja mula-mula. Klemen dari Roma mencatat paling sedikit delapan kitab Perjanjian Baru tahun 95. Ignatius dari Antiokhia mengenali sekitar tujuh kitab tahun 115. Polikarpus, murid Rasul Yohanes, mengakui 15 kitab tahun 108. Di kemudian hari Irenaeus mencantumkan 21 kitab tahun 185. Hippolytus mengakui 22 kitab tahun 170-235. Tahun 367, Uskup Aleksandria Athanasius menyusun daftar Alkitab Perjanjian Baru dengan jumlah 27 kitab yang kita kenal sebagai kitab-kitab Perjanjian Baru dalam Alkitab. Konsili Laodikea menjelaskan bahwa hanya Perjanjian Lama bersama dengan Apokripha dan 27 kitab-kitab Perjanjian Baru yang dibaca di gereja-gereja. Konsili Hippo tahun 393 dan Konsili Kartage tahun 397 juga meneguhkan ke 27 kitab yang sama sebagai kitab-kitab yang memiliki otoritas. Ada tiga prinsip yang dimiliki konsili-konsili ini dalam menentukan apakah suatu kitab Perjanjian Baru itu betul-betul diilhamkan oleh Roh Kudus. - Pertama, apakah penulisnya adalah seorang rasul atau memiliki hubungan dekat dengan seorang rasul - Kedua, apakah kitab itu diterima secara umum oleh Tubuh Kristus, dan - Ketiga, apakah kitab itu mengandung ajaran moral yang tinggi dan nilai-nilai rohani yang mencerminkan pekerjaan Roh Kudus Rentang waktu penulisan kitab-kitab yang kita kenal dalam Alkitab kita saat ini, memakan waktu sekitar 1500 tahun dari tahun 1400 SM-100 M. Bahkan proses pembentukannya menjadi Alkitab seperti yang kita kenal saat ini, membutuhkan waktu sekitar 1800 tahun 1400 SM - 367 M. Jika bukan karena kuasa Allah yang bekerja, maka mustahil terjadi pembentukan Alkitab yang membutuhkan waktu hampir 2000 tahun lamanya. Apa yang dilakukan oleh manusia dalam proses pengumpulan kitab-kitab Alkitab tidaklah sempurna, namun Allah, dalam kedaulatanNya, tanpa memandang kebodohan dan keras kepala kita, telah membimbing Gereja mula-mula untuk mengenali kitab-kitab yang diilhamkanNya. Yang paling menakjubkan, meski proses penulisan seluruh Alkitab terbentang dalam ribuan tahun, namun jika kita membaca secara teliti keseluruhan Alkitab, terlihat sangat jelas tentang kisah kasih Allah kepada manusia yang saling bertautan dari satu kitab ke kitab lainnya. Dengan mengetahui proses pembentukan Alkitab ini, menolong kita untuk tidak mudah digoyahkan dengan pendapat yang mengatakan bahwa kitab orang Kristen yang ada saat ini telah diselewengkan. BACA JUGA FaktaAlkitab Sejarah Alkitab, Penyusunan dan Penulisan Alkitab 3/3 Sumber Halaman Tampilkan per Halaman
kebudayaan di dalam alkitab telah dimulai pada saat